Powered By Blogger

RAJA DEWA

anggota ^RAJA DEWA^ : Evinia,Timotius,Dinda,NiMade,Restia,Ikke,Dessy,Ammariyyah,Sagita,Dewi,Fitria,Deka,Dwi,Aulia,Nia,Faizah,Rachaini,Dahlia,Ramadhani,MEko,Rika,Evie,Veswaren,Shifa,Febryan,Nino,Ardiansyah,AgungS,Apri,Thoriq,ARozak,AgungW,Budi,Rusmawan,Topik,Amir

Senin, 08 November 2010

Skirt in History

Diposting oleh Dinda Larastya di 08.11.00
Rok dapat terlihat apik, menggoda, keras, cocok untuk pekerjaan, menyenangkan maupun elegan, namun semuanya tentunya berpusat kepada satu kualitas, tak lain adalah feminitas.

Ada saatnya ketika wanita-wanita tidak memakai atasan atau bawahan selain gaun dan rok, bahkan ketika dari sudut pandang bahasa rok (skirt) menjadi kata ganti slang untuk wanita (woman) dalam bahasa inggris. Tetapi, sebenarnya rok tidaklah selalu feminim sebagaimana adanya sekarang.

Sejarah dan Evolusi Rok
Rok pada dasarnya adalah satu dari beragam gaya kuno yang diciptakan dari bahan-bahan pakaian yang diketahui oleh manusia: setelah loincloth, rok yang berhasil menampilkan pesona manusia. sekali potongan material secara rectangular, baik itu dari kulit binatang ataupun dedauanan yang disatukan, dililit mengitari pinggang, hakikat dari rok pun tercipta.
Lebih penting lagi, Pria selayaknya wanita juga memakai rok, gambar ataupun peninggalan jaman kuno menunjukkan beberapa Pria "perkasa" memakai rok. Namun sejalan dengan waktu, wanitalah yang diketahui dan dianggap pantas untuk memakai rok dengan beberapa pengecualian, seperti pria-pria Skotlandia, yang masih memakai kilts di beberapa acara budaya atau tradisional.
Wanita memakai rok sebagai tanda kerendahan hati sebagaimana juga tanda kebanggaan mereka, karena sebelum terjadinya revolusi industri, bahan pakaian sangatlah mahal. Hingga abad ke-19, rok dari gaun mengetat di daerah pinggang sementara membesardi bagian paha, dan sebagaimana banyak bukti foto dari komunitas wanita dan sketsa-sketsa desain, rok biasanya panjang dan mengembang.
Namun perubahan mulai terjadi di abad ke-19, dengan rok menjadi lebih disederhanakan bentuknya untuk bentuk tubuh. Pada abad ke-20, kerasnya peperangan membuat wanita memakai pakaian yang lebih pendek, dan lebih fleksibel untuk dipakai bekerja. Hal ini menjadi awal mula dari perjalan panjang inovasi lipatan-lipatan atau potongan rok, mulai naik dari sepanjang pergelangan kaki, hingga sepanjang betis dan kemudian sepanjang lutut saat tahun 1960-an.
Tetapi waktu penentuan rok modern muncul di tahun 1960-an, ketika terinspirasi pada tahun 1965 dengan rok pendek karya André Courrèges, Mary Quant, menaikkan potongan di rok beberapa jengkal untuk memberikan wanita ukuran baru yang ada hingga sekarang: Rok mini.
Namun, Quant-lah yang memberikan wanita kebebasan sebenarnya untuk memilih panjang-pendeknya rok-rok mereka, yang kemnudian nantinya dikenal sebagai micro-mini; yang sering dipakai oleh Cheerleader America.
Rok micro-mini sekarang sering dipakai, baik dengan stocking ataupun dengan legging. Fashion low-waisted dari tahun-tahun sebelumnya telah membawa dampak pada perkembangan rok, dan rok yang low waist atau high hemlines sekarang sering kali terlihat, di kegiatan harian maupun saat dipakai di klub malam atau pesta-pesta.
Rok telah menjadi suatu kekokohan di lemari-lemari pakaian setiap wanita: kemampuan dan keahlian untuk mix and match dengan atasan yang dipadukan dengan jeans atau trouser membuat mereka merasa nyaman. Pada dekade abad ke-20, hemline telah memendek dan memanjang, dan ketika kita memasuki milenium baru, kita telah memiliki peninggalan dari semua potongan ukuran rok yang dimungkinkan.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Dinda and her'world Copyright © 2009 Baby Shop is Designed by Ipietoon Sponsored by Emocutez